jam

Minggu, 21 Desember 2014

Kode Etik Akuntan Menurut IAI

 Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia adalah aturan perilaku, etika akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya. 

Kode Etik IAI meliputi:

a.       Prinsip etika akuntan;

Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota.

b.      Aturan etika akuntan; 

Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan

c.       Interpretasi aturan etika akuntan.

Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.

Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tinggi, mencapai tingkat kinerja yang tinggi , dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat 4 (empat) kebutuan dasar yang harus dipenuhi :

1. Kredibilitas, 

masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi

2. Profesionalisme. 

Diperlukan individu yang denga jelas dapat diindentifikasikan oleh pamakai jasa akuntan sebagai profesional dibidang akuntansi.

3. Kualitas Jasa. 

Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan stndar kinerja yang tinggi

4. Kepercayaan. 

Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemebrian jasa oleh akuntan.



Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia meliputi delapan prinsip:

1) Tanggung jawab profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

2) Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.
Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

3) Integritas

Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

4) Objektivitas

Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.

5) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional 

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.
Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik.
Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.

6) Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan.
Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.

7) Perilaku Profesional 

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

8) Standar Teknis 

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan



Sumber : 

http://fudyanisa.blogspot.com/2010/10/kode-etik-iai-tugas-etika-profesi.html

http://www.iaiglobal.or.id/tentang_iai.php?id=15

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/09/kode-etik-iai-tugas-etika-profesi-akuntansi-ii/

kode etik ikatan akuntan indonesia

https://www.scribd.com/doc/87498690/KODE-ETIK-IAI

http://asthreenovianti.blogspot.com

Selasa, 24 Juni 2014

tugas softskill bulan keempat



Relative Clauses

Exercise : 37
Page : 138

1. The last record which produced by this company became a gold record.
2. Checking accounts that require a minimum balance are very common now.
3. The professor whose you spoke yesterday is not here today.
4. John whose grades are the highest in the school, has received a scholarship.
5. Felipe bought a camera that has three lenses.
6. Frank are who were nominated for the office of treasurer.
7. The doctor is with a patient whose led was broken in an accident.
8. Jane is the woman who is going to China next year.
9. Janet wants a typewriter whose self-corrects.
10. This book that i found last week, contains some useful information.
11. Mr. Bryant whose team has lost the game, looks very sad.
12. James wrote an article whose indicated that he diskiled the president.
13. The director of the program whose graduated from harvard university, planning to retire next year.
14. This is the book that i have been looking for all year.
15. William whose his brother is a lawyer, wants to become a judge.

Relative clauses reduction
exercise : 38
page : 139

1. George is the man choosen to represent the committee at the convention.
2. All of the money accepted has already been released.
3. The papers on the table belong to patricia.
4. The man brought to the police station confessed to the crime.
5. The girl drinking coffee, is mary allen.
6. John's wife, a proffesor, has written several papers on this subject.
7. The man talking to the policeman, is my uncle.
8. The book on the top shelf, is the one that i need.
9. The number of students have been counted is quite high.
10. Leo evans, a doctor, eats in this restaurant every day.

Relative Clauses

A relative clause—also called an adjective or adjectival clause—will meet three requirements.
·         First, it will contain a subject and verb.
·         Next, it will begin with a relative pronoun [who, whom, whose, that, or which] or a relative adverb [when, where, or why].
·         Finally, it will function as an adjective, answering the questions What kind? How many? or Which one?
The relative clause will follow one of these two patterns:

        relative pronoun or adverb + subject + verb
        relative pronoun as subject + verb

Here are some examples:

1.     Which Francine did not accept
Which = relative pronoun; Francine = subject; did accept = verb [not, an adverb, is not officially part of the verb].

2.     Where George found Amazing Spider-Man #96 in fair condition
Where = relative adverb; George = subject; found = verb.

3.     That dangled from the one clean bathroom towel
That = relative pronoun functioning as subject; dangled = verb.

4.     Who continued to play video games until his eyes were blurry with fatigue
Who = relative pronoun functioning as subject; played = verb.

Selasa, 20 Mei 2014

Sistem pengendalian internal

Sistem pengendalian internal
Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, semua metode  dan ketntuan-ketentuan yang terkoordinasi  yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitiandan seberapa jauh data akuntansidapat dipercaya, meningkatkan efisiansi usaha dan mendorong ditaati kebijakan perusahaan yang telah di tetapkan.
Definisi pengendalian intern menurut IAI (2000), pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personal lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut :
1.      Keandalan pelaporan keuangan.
2.      Efektivitas dan efisiensi operasi.
3.      Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Sistem pengendalian intern adalah suatu sistem yang dilaksanakan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Unsur- unsur Pengendalian Intern Menurut Mulyadi (2008) yaitu:
a.       Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit - unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional harus dipisahkan fungsi operasi dan fungsi akuntansi, dan suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh.
b.      Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam suatu organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Sistem otorisasi dapat menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya dan prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang,pendapatan, dan biaya suatu organisasi.
c.       Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unti organisasi.

d.      Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya. Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semua sangat tergantung kepada manusia yang melaksanakannya. Unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian intern yang paling penting. Karyawan yang kompeten diperoleh dari seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaan dan pengembangan pendidikan karyawan.

Tugas Softkill Bulan Ketiga

passive voice
Exercise: 35
Passive voice
  • 1.      Somebody calls the president everyday = the president is callaed by somebody
  • 2.      John is calling the other members = the members are being called by john
  • 3.      Somebody will call mr. Watson tonight = mr watson will be called by somebody tonight
  • 4.      The fire has caused considerable damage = the considerable damage has been caused by the fire
  • 5.      The teacher should buy the suppries for this class = the supplies should be bought for this class by the teacher

Causative verbs
Exercise : 36
Page : 136
1.      1.The teacher made juan leave  the room
2.      Toshiko had her car repaired by a mechanic
3.      Ellen got marvin  typed   her paper
4.      I made jane call  her friend on the telephone
5.      We got our house  painted last week
6.      Dr. Bryd is having the students  write  a composition
7.      The policemen made the suspect lie   on the ground
8.      Mark got his transcript send  to the university
9.      Maria is getting her hair  cut  tomorrow
10.  We will have to get the dean  signed   this rorm
11.  The teacher let al leave  the classroom
12.  Maria got eh washed  the pippet
13.  She always has her car to fix  by the same mechanic
14.  Gane got his book  published  by a subsidy publisher
15.  We have to help janet to  find  her key 


Use of Passive
Passive voice is used when the focus is on the action. It is not important or not known, however, who or what is performing the action.
Example: My bike was stolen.
In the example above, the focus is on the fact that my bike was stolen. I do not know, however, who did it.
Sometimes a statement in passive is more polite than active voice, as the following example shows:
 Example: A mistake was made.
In this case, I focus on the fact that a mistake was made, but I do not blame anyone (e.g. You have made a mistake.).
Form of Passive
Subject + finite form of to be + Past Participle (3rd column of irregular verbs)
Example: A letter was written.
When rewriting active sentences in passive voice, note the following:
the object of the active sentence becomes the subject of the passive sentence
the finite form of the verb is changed (to be + past participle)
the subject of the active sentence becomes the object of the passive sentence (or is dropped)
Examples of Passive
TenseSubjectVerbObject
Simple PresentActive:Ritawritesa letter.
Passive:A letteris writtenby Rita.
Simple PastActive:Ritawrotea letter.
Passive:A letterwas writtenby Rita.
Present PerfectActive:Ritahas writtena letter.
Passive:A letterhas been writtenby Rita.
Future IActive:Ritawill writea letter.
Passive:A letterwill be writtenby Rita.
HilfsverbenActive:Ritacan writea letter.
Passive:A lettercan be writtenby Rita.
Examples of Passive 
TenseSubjectVerbObject
Present ProgressiveActive:Ritais writinga letter.
Passive:A letteris being writtenby Rita.
Past ProgressiveActive:Ritawas writinga letter.
Passive:A letterwas being writtenby Rita.
Past PerfectActive:Ritahad writtena letter.
Passive:A letterhad been writtenby Rita.
Future IIActive:Ritawill have writtena letter.
Passive:A letterwill have been writtenby Rita.
Conditional IActive:Ritawould writea letter.
Passive:A letterwould be writtenby Rita.
Conditional IIActive:Ritawould have writtena letter.
Passive:A letterwould have been writtenby Rita.


Passive Sentences with Two Objects Level 3
Rewriting an active sentence with two objects in passive voice means that one of the two objects becomes the subject, the other one remains an object. Which object to transform into a subject depends on what you want to put the focus on.

 SubjectVerbObject 1Object 2
Active:Ritawrotea letterto me.
Passive:A letterwas writtento meby Rita.
Passive:Iwas writtena letterby Rita.
.
.
As you can see in the examples, adding by Rita does not sound very elegant. That’s why it is usually dropped.
Personal and Impersonal Passive
Personal Passive simply means that the object of the active sentence becomes the subject of the passive sentence. So every verb that needs an object (transitive verb) can form a personal passive.
Example: They build houses. – Houses are built.
Verbs without an object (intransitive verb) normally cannot form a personal passive sentence (as there is no object that can become the subject of the passive sentence). If you want to use an intransitive verb in passive voice, you need an impersonal construction – therefore this passive is called Impersonal Passive.
Example: he says – it is said
Impersonal Passive is not as common in English as in some other languages (e.g. German, Latin). In English, Impersonal Passive is only possible with verbs of perception (e. g. say, think, know).

Example: They say that women live longer than men. – It is said that women live longer than men.
Although Impersonal Passive is possible here, Personal Passive is more common.
Example: They say that women live longer than men. – Women are said to live longer than men.
The subject of the subordinate clause (women) goes to the beginning of the sentence; the verb of perception is put into passive voice. The rest of the sentence is added using an infinitive construction with 'to' (certain auxiliary verbs and that are dropped).
Sometimes the term Personal Passive is used in English lessons if the indirect object of an active sentence is to become the subject of the passive sentence.

Sumber: http://www.ego4u.com/en/cram-up/grammar/passive