jam

Selasa, 20 Mei 2014

Sistem pengendalian internal

Sistem pengendalian internal
Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, semua metode  dan ketntuan-ketentuan yang terkoordinasi  yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitiandan seberapa jauh data akuntansidapat dipercaya, meningkatkan efisiansi usaha dan mendorong ditaati kebijakan perusahaan yang telah di tetapkan.
Definisi pengendalian intern menurut IAI (2000), pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personal lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut :
1.      Keandalan pelaporan keuangan.
2.      Efektivitas dan efisiensi operasi.
3.      Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Sistem pengendalian intern adalah suatu sistem yang dilaksanakan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Unsur- unsur Pengendalian Intern Menurut Mulyadi (2008) yaitu:
a.       Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit - unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional harus dipisahkan fungsi operasi dan fungsi akuntansi, dan suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh.
b.      Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam suatu organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Sistem otorisasi dapat menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya dan prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang,pendapatan, dan biaya suatu organisasi.
c.       Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unti organisasi.

d.      Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya. Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semua sangat tergantung kepada manusia yang melaksanakannya. Unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian intern yang paling penting. Karyawan yang kompeten diperoleh dari seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaan dan pengembangan pendidikan karyawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar